Rabu, 19 Februari 2014

Minimalisasi Sampah Plastik dan Penghijauan SDN Banjarsugihan I

Program pembiasaan peduli lingkungan hidup yang sudah diterapkan di SDN Banjarsugihan I adalah kerja bakti dan memilah sampah yang dilakukan secara rutin. Kerja bakti masal biasanya dilakukan setiap Jumat setelah senam pagi secara bersamaan. Kegiatan kerja bakti ini diikuti oleh seluruh warga sekolah tak terkecuali kepala sekolah. Setelah melakukan kerja bakti, 2 tempat sampah kering dan basah langsung berada di lapangan.
Siswa SDN Banjarsugihan I Surabaya diminta memeragakan pemilahan sampah saat penilaian lapangan program Panasonic Eco Kideas bersama Tunas Hijau, Senin (28/1)
Tempat sampah itu diletakkan agar warga sekolah yang kerja bakti langsung melakukan pemilahan sampah. Sampah kering yang layak jual akan dikumpulkan di belakang sekolah untuk dijual setiap 2 minggu sekali. Uang hasil penjualan sampah akan digunakan untuk kegiatan lingkungan yang ada. Hal ini diutarakan Meilita Dewi Safitri, siswa sekolah ini, saat penilaian lapangan sekolah peserta program Panasonic Eco Kideas yang diselenggarakan bersama Tunas Hijau, Senin (28/1).
Menurut Meilita Dewi Safitri, yang juga kader lingkungan hidup, sampah plastik kebanyakan dari para penjual makanan dan minuman yang ada di luar sekolah. Terkadang siswa yang jajan dari luar membawa masuk sampah tersebut. Padahal sudah ada aturan dari kepala sekolah untuk tidak jajan di luar pagar sekolah, karena kantin sudah menyediakan makanan dan minuman dengan menggunakan piring dan gelas. “Sampah kebanyakan dibuang di halaman dan di kolong meja kelas,” ujar Meilita Dewi Safitri.
Menurut Aulia Majid Udia Huda, aktivis Tunas Hijau yang akrab dipanggil Su’ud ini, sampah plastik juga berserakan di kebun mini ala SDN Banjarsugihan 1. Selain sampah plastik juga banyak terdapat sampah daun yang tidak terolah dengan baik. “Sampah daun bila diolah dengan benar dan rutin bisa menjadi pupuk kompos,” ujar Su`ud.
Siswa SDN Banjarsugihan I Surabaya melakukan bersih-bersih taman
Walau sudah melakukan pemilahan, sayangnya sekolah ini tidak menyediakan tempat pembuangan akhir yang terpilah. Sebab setelah dilakukan pemilahan, sampah tersebut dibuang di tempat pembuangan akhir sekolah secara bercampur lagi.
Selain itu, program yang berjalan adalah penghijauan sekolah. Uniknya program tersebut dijalankan oleh para pelajar yang ikut dalam kegiatan ekstra kurikuler Pramuka. Setiap Sabtu, para penggalang ini membawa tanaman dari rumah. Setiap kelompoknya harus membawa sekitar 3 tanaman dengan jenis tanaman berbunga. Tanaman tersebut ditempatkan di kebun mini sekolah dan di depan masing-masing kelas. Penambahan tanaman ini diharapkan bisa membuat sekolah tambah hijau dan asri.Sumber :http://ecokideas.tunashijau.org/2013/01/minimalisasi-sampah-plastik-dan-penghijauan-sdn-banjarsugihan-i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar