Selasa, 18 Februari 2014
SISWA SMAN 1 KINTAMANI HIJAUKAN
KAWASAN PURA DALEM BALINGKANG
SETELAH MEMPELAJARI WEBSITE BIODIVERSITAS/KEANEKARAGAMAN HAYATI AKHIRNYA SISWA SMAN 1 KINTAMANI LAKUKAN PENANAMAN 6000 BIBIT SEBAGAI WUJUD PENANAMAN KECINTAAN TERHADAP ALAM
Kegiatan penghijauan dilaksanakan setelah para siswa mendapatkan pembekalan tentang Biodiversity melalui website dan seminar tentang pelestarian alam. Pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang didapatkan diaktualisasikan melalui terjun langsung dalam kegiatan penghijauan yang dilaksanakan Sabtu, 17 Januari 2009 di areal lahan kritis sekitar Pura Dalem Balingkang Desa Pinggan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli berhasil menaman 6.000 bibit pohon berjenis Ampupu/Kayu Putih, Kajimas, Cendana, Cempaka,dan Majagau dengan lokasi penanaman mencapai seluas 10 hektar lebih.
Sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan bekerjasama dengan I Made Meiko Sugiatmika dan Yoko Mayuzumi (University of Tsukuba Higano Lab, Japan) selaku penyandang dana serta Kerjasama Niwano Peace Foundation maka penanaman berlangsung dua tahap. Pertama-tama dilakukan persiapan penanaman dengan membuat lubang tanam yang dilakukan Minggu 11 Januari 2009 dan tahap selanjutnya penanaman. Tahap penanaman dilakukan menurut kelompok kerja pada lokasi yang disepakati yang melibatkan peserta mencapai 700 orang lebih meliputi 600 orang siswa, 30 orang Guru dan Pegawai SMAN 1 Kintamani, dan sisanya warga masyarakat beserta undangan dari PPLH Denpasar, Dinas P3 Kabupaten Bangli dan unsur lainnya. Peserta tersebut dikoordinir oleh Drs.I Nyoman Suarta, Waka Kesiswaan SMAN 1 Kintamani bekerja mulai 08.00-12.00 Wita dengan masing-masing peserta bertanggung jawab terhadap penanaman bibit sekitar 10-15 bibit lengkap dengan tiang penyangga dan tali pengikat.
Maksud kegiatan ini menurut Drs. I Wayan Kariya yang merupakan Kepala SMAN 1 Kintamani menyatakan bahwa kegiatan penghijauan semacam ini merupakan langkah nyata untuk menanamkan pengertian betapa pentingnya pelestarian hutan perlu segera dikedepankan. Hal itu akan menimbulkan kedekatan kita pada hutan dengan terlibat langsung dalam kegiatan pelestarian hutan sehingga hutan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itulah kegiatan penghijauan perlu didukung oleh berbagai pihak dan dilaksanakan sedini mungkin sebelum alam beralih fungsi menjadi bencana alam akibat kelalaian manusia.
Sementara itu tanggapan Ketua OSIS SMAN 1 Kintamani, I Wayan Adnyana menyatakan program pelestarian alam seperti ini merupakan agenda sekolah rutin sekolah dimana sebelumnya juga telah dilakukan di seputar Danau Batur (Desa Terunyan, Desa Siakin, Pura Jati, Gunung Abang dan Br.Bubung Kelambu) yang dilangsungkan bertepatan dengan kegiatan akhir semester ganjil sejak lima tahun lalu. Adapun tujuannya adalah menanamkan rasa cinta pada alam, mengaktualisasi teori yang didapatkan di bangku sekolah dengan terjun langsung ke alam, dapat mengabdikan diri pada masyarakat serta dapat mengisi waktu luang liburan sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat. Bagi siswa kegiatan ini juga sekaligus memberi pengalaman bermasyarakat terlebih lagi penyelenggaraannya dilakukan di tempat suci sehingga kegiatan ini betul-betul merupakan hal yang menarik sehingga nantinya kesadaran akan muncul untuk senantiasa mencintai alam dan semua itu dipersembahkan sebagai rasa bakti kepada Tuhan.
SISWA SMAN 1 KINTAMANI HIJAUKAN
KAWASAN PURA DALEM BALINGKANG
SETELAH MEMPELAJARI WEBSITE BIODIVERSITAS/KEANEKARAGAMAN HAYATI AKHIRNYA SISWA SMAN 1 KINTAMANI LAKUKAN PENANAMAN 6000 BIBIT SEBAGAI WUJUD PENANAMAN KECINTAAN TERHADAP ALAM
Kegiatan penghijauan dilaksanakan setelah para siswa mendapatkan pembekalan tentang Biodiversity melalui website dan seminar tentang pelestarian alam. Pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang didapatkan diaktualisasikan melalui terjun langsung dalam kegiatan penghijauan yang dilaksanakan Sabtu, 17 Januari 2009 di areal lahan kritis sekitar Pura Dalem Balingkang Desa Pinggan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli berhasil menaman 6.000 bibit pohon berjenis Ampupu/Kayu Putih, Kajimas, Cendana, Cempaka,dan Majagau dengan lokasi penanaman mencapai seluas 10 hektar lebih.
Sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan bekerjasama dengan I Made Meiko Sugiatmika dan Yoko Mayuzumi (University of Tsukuba Higano Lab, Japan) selaku penyandang dana serta Kerjasama Niwano Peace Foundation maka penanaman berlangsung dua tahap. Pertama-tama dilakukan persiapan penanaman dengan membuat lubang tanam yang dilakukan Minggu 11 Januari 2009 dan tahap selanjutnya penanaman. Tahap penanaman dilakukan menurut kelompok kerja pada lokasi yang disepakati yang melibatkan peserta mencapai 700 orang lebih meliputi 600 orang siswa, 30 orang Guru dan Pegawai SMAN 1 Kintamani, dan sisanya warga masyarakat beserta undangan dari PPLH Denpasar, Dinas P3 Kabupaten Bangli dan unsur lainnya. Peserta tersebut dikoordinir oleh Drs.I Nyoman Suarta, Waka Kesiswaan SMAN 1 Kintamani bekerja mulai 08.00-12.00 Wita dengan masing-masing peserta bertanggung jawab terhadap penanaman bibit sekitar 10-15 bibit lengkap dengan tiang penyangga dan tali pengikat.
Maksud kegiatan ini menurut Drs. I Wayan Kariya yang merupakan Kepala SMAN 1 Kintamani menyatakan bahwa kegiatan penghijauan semacam ini merupakan langkah nyata untuk menanamkan pengertian betapa pentingnya pelestarian hutan perlu segera dikedepankan. Hal itu akan menimbulkan kedekatan kita pada hutan dengan terlibat langsung dalam kegiatan pelestarian hutan sehingga hutan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itulah kegiatan penghijauan perlu didukung oleh berbagai pihak dan dilaksanakan sedini mungkin sebelum alam beralih fungsi menjadi bencana alam akibat kelalaian manusia.
Sementara itu tanggapan Ketua OSIS SMAN 1 Kintamani, I Wayan Adnyana menyatakan program pelestarian alam seperti ini merupakan agenda sekolah rutin sekolah dimana sebelumnya juga telah dilakukan di seputar Danau Batur (Desa Terunyan, Desa Siakin, Pura Jati, Gunung Abang dan Br.Bubung Kelambu) yang dilangsungkan bertepatan dengan kegiatan akhir semester ganjil sejak lima tahun lalu. Adapun tujuannya adalah menanamkan rasa cinta pada alam, mengaktualisasi teori yang didapatkan di bangku sekolah dengan terjun langsung ke alam, dapat mengabdikan diri pada masyarakat serta dapat mengisi waktu luang liburan sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat. Bagi siswa kegiatan ini juga sekaligus memberi pengalaman bermasyarakat terlebih lagi penyelenggaraannya dilakukan di tempat suci sehingga kegiatan ini betul-betul merupakan hal yang menarik sehingga nantinya kesadaran akan muncul untuk senantiasa mencintai alam dan semua itu dipersembahkan sebagai rasa bakti kepada Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar